Inti
dari tiga pasal pertama Kitab Kejadian (1-3) adalah untuk menunjukkan kepada
kita bahwa peristiwa penciptaan itu disengaja dengan maksud tertentu sebagai
karya cinta kasih Allah. Dunia tidak begitu saja terjadi, Allah menginginkan
dunia, bukan karena Ia kesepian, bukan karena Ia kekurangan atau butuh sesuatu.
Allah
menciptakan dunia karena Allah adalah kasih (1Yohanes 4: 8) dan kasih itu
memiliki daya cipta. Allah membuat dunia sebagai pemberian murni dari kasih-Nya.
Dia menciptakan dunia sebagai rumah-Nya, bait-Nya, dengan Surga sebagai langit-langitnya,
dan bumi sebagai tumpuan kaki-Nya. Dunia dibuat untuk dijadikan sebagai Bait
Allah dimana Allah tinggal bersama dengan keturunan manusia yang merupakan
mahkota ciptaan-Nya. Itulah tujuan dari hari sabat, hari ketujuh. (Kejadian 2:
1 – 3).
Hari
ketujuh sebagai tanda penyelesaian karya cipta Allah dalam membangun tempat
tinggal-Nya. Inilah hari dimana Allah membuat Perjanjian dengan manusia ciptaan-Nya.
Seperti yang telah kita pelajari, Perjanjian adalah cara Allah untuk membuat
umat-Nya menjadi sebuah keluarga. Pada hari ketujuh, Allah membuat Adam dan
Hawa sebagai bagian dari keluarga-Nya. Perjanjian dari penciptaan adalah tanda
pertama dari perhatian Allah kepada dunia dan manusia. Memang benar, kata Perjanjian
tidak disebut dalam kitab kejadian, namun roh dari Perjanjian dapat kita
temukan.
Beberapa
ahli percaya bahwa catatan Kitab Kejadian tentang tujuh hari penciptaan berasal
dari akar kata Ibrani untuk “Janji Sumpah Perjanjian” yaitu Sheba, akar dari kata tujuh.
Kemudian
Allah menyatakan kepada Musa bahwa sabat harus dipelihara dengan merayakannya
turun-temurun dan menjadi perjanjian kekal (Keluaran 31: 16 – 17). Sabat
menjadi hari pemujaan, yaitu saat Allah dan umat yang diciptakan-Nya sesuai
dengan citra-Nya, beristirahat bersama dalam kasih-Nya. (lihat Keluaran 20: 8 – 11; 31: 12 – 17; Ulangan 5: 15; 12: 9; Yehezkiel
20: 12).
Dalam
katekismus dikatakan, kisah penciptaan merupakan langkah pertama Perjanjian, “Penciptaan diwahyukan sebagai langkah
pertama menuju perjanjian ini, sebagai bukti pertama dan universal dari cinta
Allah yang maha kuasa.” (KGK no. 288). Itulah sebabnya Yesus berkata: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan
manusia untuk hari Sabat...“ (lihat
Markus 2: 27 – 28).
Bahan-bahan pertemuan II dapat diunduh pada link di bawah ini
1. Pertemuan 2
2. Skema Sinkronis Pentateuk
3. Mengenal Kitab Kejadian
4. Katekismus Gereja Katolik no.219
5. Katekismus Gereja Katolik no. 1264
Bahan-bahan pertemuan II dapat diunduh pada link di bawah ini
1. Pertemuan 2
2. Skema Sinkronis Pentateuk
3. Mengenal Kitab Kejadian
4. Katekismus Gereja Katolik no.219
5. Katekismus Gereja Katolik no. 1264
Tidak ada komentar:
Posting Komentar