Santo Hieronimus berkata, "Tak Kenal Kitab Suci, Tak Kenal Kristus"

Rabu, 18 Mei 2016

PERTEMUAN II: PERJANJIAN ALLAH DENGAN ADAM DAN NUH

Inti dari tiga pasal pertama Kitab Kejadian (1-3) adalah untuk menunjukkan kepada kita bahwa peristiwa penciptaan itu disengaja dengan maksud tertentu sebagai karya cinta kasih Allah. Dunia tidak begitu saja terjadi, Allah menginginkan dunia, bukan karena Ia kesepian, bukan karena Ia kekurangan atau butuh sesuatu.
Allah menciptakan dunia karena Allah adalah kasih (1Yohanes 4: 8) dan kasih itu memiliki daya cipta. Allah membuat dunia sebagai pemberian murni dari kasih-Nya. Dia menciptakan dunia sebagai rumah-Nya, bait-Nya, dengan Surga sebagai langit-langitnya, dan bumi sebagai tumpuan kaki-Nya. Dunia dibuat untuk dijadikan sebagai Bait Allah dimana Allah tinggal bersama dengan keturunan manusia yang merupakan mahkota ciptaan-Nya. Itulah tujuan dari hari sabat, hari ketujuh. (Kejadian 2: 1 – 3).
Hari ketujuh sebagai tanda penyelesaian karya cipta Allah dalam membangun tempat tinggal-Nya. Inilah hari dimana Allah membuat Perjanjian dengan manusia ciptaan-Nya. Seperti yang telah kita pelajari, Perjanjian adalah cara Allah untuk membuat umat-Nya menjadi sebuah keluarga. Pada hari ketujuh, Allah membuat Adam dan Hawa sebagai bagian dari keluarga-Nya. Perjanjian dari penciptaan adalah tanda pertama dari perhatian Allah kepada dunia dan manusia. Memang benar, kata Perjanjian tidak disebut dalam kitab kejadian, namun roh dari Perjanjian dapat kita temukan.

Beberapa ahli percaya bahwa catatan Kitab Kejadian tentang tujuh hari penciptaan berasal dari akar kata Ibrani untuk “Janji Sumpah Perjanjian” yaitu Sheba, akar dari kata tujuh.
Kemudian Allah menyatakan kepada Musa bahwa sabat harus dipelihara dengan merayakannya turun-temurun dan menjadi perjanjian kekal (Keluaran 31: 16 – 17). Sabat menjadi hari pemujaan, yaitu saat Allah dan umat yang diciptakan-Nya sesuai dengan citra-Nya, beristirahat bersama dalam kasih-Nya. (lihat Keluaran 20: 8 – 11; 31: 12 – 17; Ulangan 5: 15; 12: 9; Yehezkiel 20: 12).

Dalam katekismus dikatakan, kisah penciptaan merupakan langkah pertama Perjanjian, “Penciptaan diwahyukan sebagai langkah pertama menuju perjanjian ini, sebagai bukti pertama dan universal dari cinta Allah yang maha kuasa.” (KGK no. 288). Itulah sebabnya Yesus berkata: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat...“ (lihat Markus 2: 27 – 28).

Bahan-bahan pertemuan II dapat diunduh pada link di bawah ini

1. Pertemuan 2
2. Skema Sinkronis Pentateuk
3. Mengenal Kitab Kejadian
4. Katekismus Gereja Katolik no.219
5. Katekismus Gereja Katolik no. 1264

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar