Santo Hieronimus berkata, "Tak Kenal Kitab Suci, Tak Kenal Kristus"

Senin, 02 Agustus 2010

PERSOALAN SEPUTAR KITAB SUCI (9)

81. Bagaimana sejarah terjadinya Kitab Suci PB?
Pada dasarnya sejarah terjadinya Kitab Suci PB secara fundamental tidak berbeda dari sejarah terjadinya Kitab Suci PL. Sebagaimana PL merupakan kumpulan dari karangan-karangan yang semula tersebar-sebar, baik dalam waktu maupun di tempat yang berbeda-beda, begitu juga dengan karangan-karangan PB. Cuma mengenai PB informasi kita sedikit lebih lengkap. Yang paling tua adalah surat-surat santo Paulus, khususnya surat-surat yang ditulis oleh Paulus sendiri. Kemudian ditambah surat-surat yang sering disebut "deuteropaulinis," ialah surat-surat yang atas nama Paulus ditulis oleh murid-muridnya. Pada waktu yamg bersamaan mulai juga dikarang dan disebarkan Injil-injil. Injil itu semula diwartakan secara lisan, tetapi khususnya ketika para rasul mulai meninggal, orang merasa membutuhkan suatu pegangan. Untuk itu pertama-tama santo Markus menulis apa yang dikumpulkan dari pewartaan para Rasul. Sama halnya dengan Injil-injil yang lain. Yang paling akhir adalah Injil santo Yohanes. Lukas tidak hanya menulis sebuah Injil, tetapi seolah-olah melanjutkan Injilnya dengan Kisah para Rasul. Kisah itu seringkali disebut Injil Roh Kudus dan menggambarkan perkembangan hidup Gereja. Baru pada akhir periode Gereja perdana mulai ditulis juga apa yang disebut "surat-surat Katolik", yakni surat Petrus dan Yohanes, juga Yudas dan Yakobus. Dan akhirnya ada buku Wahyu. Jadi sejarah terjadinya PB pada dasarnya juga merupakan suatu sejarah yang berkembang langkah demi langkah.

82. Apakah inti pokok PB?
Inti pokok PB ialah pernyataan bahwa dalam diri Yesus dari Nazaret, Allah menampakkan diri kepada manusia. Kalau dalam PL sudah dikatakan bahwa Allah menyertai umat-Nya, maka kesatuan Allah dengan umat-Nya lebih nyata lagi dalam PB, yakni dalam pribadi Yesus dari Nazaret. Sekarang Allah tidak lagi hanya bersatu dengan Israel saja, melainkan dengan seluruh umat manusia. Dalam diri Yesus Kristus, Allah menerima semua umat manusia, kendati pun mereka berdosa dan seringkali tidak setia kepada Allah. Allah menjadi satu dengan setiap orang dalam diri Yesus dari Nazaret.

83. Berapa jumlah Kitab Suci yang ditulis para Rasul?
Sama seperti PL juga mengenai kebanyakan tulisan PB kita tidak tahu siapa pengarangnya. Menurut nama, ada tiga orang rasul di antara pengarang-pengarang PB, yakni Petrus, Yohanes dan Matius. Tetapi sangat diragukan apakah Petrus, Yohanes dan Matius sendiri menulis tulisan-tulisan yang diatas namakan mereka. Kemungkinan besar bahwa pengarang Injil Matius bukan Matius Rasul. Begitu juga dengan surat-surat Petrus dan surat-surat Yohanes. Hanya Injil Yohanes barangkali ditulis oleh Yohanes sendiri, tetapi kemudian diolah kembali. Ada ahli yang berpendapat bahwa Injil Yohanes diolah sampai lima kali oleh muridnya. Maka pewartaan lisan para Rasul adalah sumber Injil-injil dan seluruh PB. Tetapi tulisannya kebanyakan tidak berasal dari rasul-rasul sendiri.

84. Kapan para rasul menulis pengalamannya itu?
Seperti telah dikatakan dalam pertanyaan sebelum ini, bukan para rasul sendiri yang mengarang PB. Dan mereka juga tidak menulis pengalaman mereka. Injil dimaksudkan bukan sebagai pengalaman para rasul, tetapi sebagai suatu tulisan dalam bentuk riwayat hidup yang mau memperkenalkan Yesus: Siapa Yesus sebetulnya, siapa Yesus khususnya sebagaimana diimani oleh para rasul. Di samping empat Injil itu masih ada banyak tulisan lain yangjuga tidak mengungkapkan pengalaman para rasul. Sebabjuga Kis pertama-tama dimaksudkan untuk memperlihatkan karya Roh Kudus dalam Gereja pertama. Janganlah Kis dipandang sebagai riwayat hidup Petrus dan Paulus. Dalam surat-suratnya Paulus kadang-kadang mensharingkan pengalamannya. Tetapi itu pun dimaksudkan untuk mendukung dan membantu umat atau untuk memberi dorongan dan inspirasi kepada mereka.

85. Di manakah tersimpan Kitab Suci PB yang paling kuno?
Di sini pun jawabannya sama dengan apa yang dikatakan mengenai PL. Naskah-naskah yang paling tua disimpan di museum. Dan naskah-naskah yang ditulis oleh pengarang pertama sendiri misalnya Paulus, Lukas, Markus, sudah tidak ada, sudah hancur, sudah rusak. Yang ada hanya salinan-salinan dan itu pun paling-paling dari abad kedua, akhir abad pertama. Itu memang tua sekali. Dan sedikit sekali naskah lain yang setua itu. Namun naskah-naskah itupun merupakan salinan, yang disimpan di museum-museum.

86. Kitab Suci merupakan renungan pengalaman iman orang "zaman dulu" mohon dijelaskan. Misalnya Lukas.
Lukas adalah seorang murid Paulus dan barangkali juga murid rasul-rasul yang lain. Ia dididik dalam iman dan agama kristiani. Dan atas desakan umat ia menuliskan pengalaman itu. Bukan hanya pengalamannya sendiri, tetapi juga pengalaman guru-gurunya. Pendek kata pengalaman jemaat sejauh dapat dikenal olehnya. Oleh sebab itu ia juga mengatakan pada awal Injilnya bahwa dia berusaha keras untuk mengumpulkan informasi-informasi sebaik dan selengkap mungkin. Dan katanya, "setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur." Dengan lain kata Lukas -dan hal yang sama berlaku juga untuk pengarang Injil yang lain- mengumpulkan informasi-informasi yang sudah tersebar di kalangan Gereja perdana. Dalam menulis dan menyusun bahan-bahan informasi itu para pengarang tidak hanya melaporkan, tetapi menyusunnya sedemikian rupa sehingga orang yang membaca mendapat gambaran yang jelas mengenai Yesus. Tentu saja gambaran Yesus itu adalah gambaran yang mereka buat sendiri, yang pada dasarnya berasal dari iman mereka. Mereka melukiskan Yesus dalam Injil sebagaimana mereka mengimani Dia. Dalam arti itu PB dapat disebut renungan pengalaman iman. Tetapi maksudnya bukan supaya pengalaman iman mereka sendiri diterbitkan dan dibukukan, tetapi supaya si pembaca mendapat gambaran yang jelas mengenai Yesus yang mereka imani.

87. Penulis PB bukan semua termasuk kelompok para Rasul, mengapa boleh menulis Kitab Suci?
Kitab Suci, khususnya PB, adalah ungkapan iman Gereja perdana. Pengalaman para Rasul memang merupakan dasar dan awal Gereja perdana. Tetapi sesudahnya Gereja perdana berkembang terus dan tidak hanya dipimpin oleh para Rasul. Dalam Kis 14,23 dikatakan bahwa "di tiap-tiap jemaat, rasul-rasul itu (yakni Paulus dan Barnabas) menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka." Dalam surat kepada Titus (1,5) malah dikatakan: "Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu." Jadi sudah ada pemimpin-pemimpin lain di dalam jemaat kecuali rasul-rasul itu. Maka kepada orang-orang Tesalonika, Paulus juga memberi nasehat supaya mereka "menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegur kamu" (l Tes 5,12). Dari Kis diketahui bahwa Markus dan Lukas adalah pembantu Paulus, khususnya sebagai sekretaris. Maka tidak mengherankan bahwa kedua orang itu di kemudian hari juga mencatat apa yang mereka terima dari Paulus, dan dari rasul-rasul yang lain. Pokoknya, yang menulis Injil dan PB seluruhnya, bukan orang ini atau orang itu tetapi seluruh jemaat mengungkapkan imannya. Pengarang-pengarang itu sendiri tidak lain adalah wakil jemaat.

88. Mengapa surat santo Paulus dimasukkan ke dalam Kitab Suci PB?
Karena santo Paulus diakui sebagai Rasul Gereja. Bukan sebagai salah satu dari keduabelas rasul, tetapi sebagai orang yang betul-betul mengenal Yesus, pada perjalanan ke Damsyik, dan yang mewartakan iman akan Yesus sesuai dengan apa yang diwartakan pula oleh para Rasul yang lain. Yang diterima sebetulnya bukan pertama-tama tulisan Paulus, melainkan diri pribadi Paulus sendiri. Dalam Gereja perdana, Paulus diakui sebagai tokoh besar yang amat penting untuk Gereja. Dan atas dasar itu juga tulisan-tulisannya disimpan dan dipelihara dalam Gereja. Surat-surat yang semula mungkin disimpan sebagai semacam relikwi, kenang-kenangan akan rasul yang agung itu, lama kelamaan mulai dihargai sebagai pengungkapan iman Gereja.
Bukan hanya pengungkapan iman santo Paulus sendiri, melainkan pengungkapan iman yang dihayati oleh seluruh Gereja dan dengan cara yang istimewa dan amat jelas diwartakan oleh santo Paulus. Maka sebagaimana santo Paulus menurut kesaksiannya sendiri dalam Gal 2,7-9, diterima sebagai salah satu tokoh dan rasul Gereja, begitu juga tulisan-tulisannya diterima sebagai kesaksian iman Gereja. Dan dengan demikian surat santo Paulus dimasukkan ke dalam Kitab Suci PB.

89. Mengapa tidak cukup bagi Gereja mengakui PB saja sebagai Kitab Suci?
Gereja melihat PB sebagai ungkapan iman Gereja perdana. Dan justru Gereja perdana, yang untuk sebagian besar berasal dari kalangan Yahudi, menerima PL sebagai Kitab Suci. Kalau Paulus dalam surat-suratnya berbicara mengenai "Kitab Suci", maka yang dimaksudkan selalu PL. Sebab PB belum ditulis pada waktu itu, atau sedang ditulis oleh Paulus yang menulis surat itu. Dan oleh karena Gereja perdana, sebagaimana terungkap dalam PB, menerima PL, maka Gereja sekarang pun melihat PL sebagai ungkapan iman yang sejati, sungguh pun masih belum penuh. Dan oleh karena itu Gereja mengakui PL sebagai bagian integral dari Kitab Suci.

90. Apakah arti kata Injil?
Kata Injil adalah ejaan Arab untuk kata Yunani "euanggelion" yang berarti "kabar baik" atau "kabar gembira." Empat buku, yakni karangan Markus, Matius, Lukas dan Yohanes, yang bertujuan memperkenalkan Yesus sebagai Sabda Allah, Juru Selamat umat manusia, secara khusus dipandang sebagai "kabar gembira." Tetapi sebenarnya Injil, dalam arti kabar gembira, sudah lama dipakai sebelum ditulis keempat buku Injil itu. Bahkan harus dikatakan bahwa kata Injil sebenarnya berasal dari PL, khususnya dari Nabi Yesaya. Segala Sabda Allah mengenai pembebasan umat manusia, mengenai keselamatan dan mengenai kesejahteraan, semuanya itu disebut "kabar gembira."
Maka, dari awal Gereja perdana, pewartaan para Rasul mengenai Yesus yang datang sebagai Penebus dan Penyelamat umat manusia disebut Injil, kabar gembira. Khususnya dalam surat-surat Paulus seringkali dipakai kata "Injil." Padahal waktu Paulus menulis surat-suratnya belum ada buku-buku Injil, buku Injil pada waktu itu belum ditulis. Maka kalauPaulus berbicara mengenai Injil, yang dimaksudkan terang bukan buku-buku Injil, yang memang belum ada waktu itu. Bagi Paulus "Injil" berarti pewartaan lisan mengenai Yesus, dan kekhasan dari pewartaan mengenai Yesus ialah bahwa itu disebut "kabar gembira." Kabar mengenai wafat dan kebangkitan Kristus adalah sebuah kabar gembira. Sebab dengan wafat dan kebangkitan Kristus, umat manusia ditebus dan diselamatkan. Segala sesuatu yang dilakukan oleh Allah dalam Yesus Kristus tidak lain daripada penghiburan dan penyelamatan manusia. Maka dengan sewajarnya kisah mengenai Yesus disebut Injil, yakni kabar gembira.

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar