Santo Hieronimus berkata, "Tak Kenal Kitab Suci, Tak Kenal Kristus"

Senin, 02 Agustus 2010

PERSOALAN SEPUTAR KITAB SUCI (7)

61. Di Indonesia siapakah yang berwewenang untuk menterjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa daerah?
Disini jawabannya serupa dengan yang diatas, yakni dengan membedakan terjemahan resmi dan terjemahan tidak resmi. Terjemahan resmi ditanggung oleh uskup daerah itu, yang tentu akan minta bantuan dari ahli-ahli Kitab Suci. Tetapi juga disini setiap orang yang mampu boleh mencoba menerjemahkan Kitab Suci itu sendiri, hanya saja jangan disebarkan secara resmi atas nama Gereja.

62. Bagaimana sejarah terjadinya Kitab Suci Perjanjian Lama?
Untuk dapat menjawab pertanyaan ini perlu membedakan antara tiga macam buku yang dikumpulkan dalam PL, khususnya PL berbahasa Ibrani. Yang pertama, disebut Tora atau Taurat dan itu sama dengan yang sekarang disebut Pentateukh (tetapi pada zaman Yesus seluruh Kitab Suci disebut "Tora"). Kedua, Nabi-Nabi yang terdiri dari buku-buku sejarah, yakni Yoshua, Hakim, Samuel dan Raja, plus nabi-nabi seperti yang kita kenal sekarang. Ketiga, Ketubim atau yang disebut Kitab-kitab Kebijaksanaan, dimana juga ditambah Ruth, Esther, Daniel, Esra-Nehemia, Tawarikh, pokoknya buku-buku yang ditulis paling akhir. Jadi KSPL oleh orang yahudi disebut T(ora), N(ebiim), K(etubim), singkatnya: TeNaK.
Yang paling tua adalah mungkin tulisan-tulisan sekitar Raja Daud dan Raja Salomo. Itu ditulis di kalangan istana raja. Tetapi sebetulnya jauh lebih tua adalah bagian-bagian dari Taurat (yang sekarang disebut Pentateukh), tetapi mungkin itupun baru mulai ditulis pada zaman Daud. Khususnya dalam PL sangat penting membedakan antara tradisi-tradisi kuno yang bersifat lisan (atau yang untuk sebagian saja ditulis), dan tradisi-tradisi lebih kemudian yang ditulis oleh pengarang buku sendiri. Yang paling penting dalam sejarah terjadinya PL ialah adanya aneka tradisi, dari aneka tempat, yang lama kelamaan dikumpulkan menjadi satu. Bukan satu orang saja yang menulis seluruh PL. Banyak orang menyumbang pada perumusan iman Israel.
Dan inti pokok adalah dua: pertama, Taurat yang tentu saja berpusat pada hukum Musa, dan yang kedua, adalah sejarah para raja yang berawal dan dalam arti tertentu uga berpusat pada Daud. Tulisan para nabi baru berasal dari periode kemudian, ketika kerajaan Israel mulai hancur. Dan Mazmur serta buku-buku Kebijaksanaan lain muncul dalam periode yang berbeda-beda. Dan itu lebih merupakan inisiatif seseorang yang mengumpulkan nyanyian-nyanyian yang ada atau mungkin juga mengarang sendiri.
Yang paling pokok bahwa PL merupakan kumpulan karangan, dan bukan satu buku yang ditulis oleh satu atau beberapa orang dalam kurun waktu tertentu.

63. Mengapa disebut Perjanjian Lama?
Kumpulan karangan itu lama kelamaan menjadi satu buku, dan juga menjadi pedoman dan patokan untuk kehidupan bangsa Israel, khususnya buku Taurat. Inti pokok dari buku itu adalah perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel, sebagaimana ditulis terutama dalam buku Keluaran dan juga dalam Imamat dan Bilangan. Buku ini juga disebut Kitab Suci atau Alkitab. Dan walaupun yang pokok adalah perjanjian Tuhan dengan Israel, namun buku itu sendiri tidak pernah disebut "perjanjian." Tetapi ketika orang kristen mulai mengumpulkan tulisan-tulisan dari kalangan mereka, yang kemudian dibentuk menjadi PB, lalu kelihatan bahwa ada dua buku, yang satu lama dan yang lain baru. Dari satu pihak harus dikatakan bahwa kedua-duanya diakui sebagai Sabda Allah yang ditanggapi oleh manusia, namun dari lain pihak yang satujuga berbeda dengan yang lain.
Perbedaannya terletak dimana? Perbedaan dapat dilihat dalam perjanjian itu. Buku yang lama berbicara mengenai perjanjian yang lama, ialah mengenai perjanjian Tuhan dengan bangsa Israel; sedangkan buku kedua, yang sekarang disebut PB, berbicara mengenai perjanjian Tuhan dengan umat manusia seluruhnya dalam diri Yesus dari Nazaret. Sebetulnya harus dikatakan bahwa apa yang disebut "PB" tidak banyak bicara mengenai "perjanjian." Sedikit disinggung dalam Sabda Yesus pada perjamuan terakhir, dan juga surat Ibrani cukup banyak bicara mengenai perjanjian yang baru itu. Tetapi PB sebetulnya tidak banyak bicara mengenai perjanjian, melainkan mengenai Yesus. Namun adalah kekhususan dari PB, bahwa melihat diri sebagai lanjutan dari PL. Ada suatu kesinambungan. Maka kedua-duanya dilihat sebagai perjanjian Tuhan dengan umat manusia. Cuma dalam fase pertama, atau dalam perjanjian yang lama itu, perjanjian masih dibatasi pada bangsa Israel, sedangkan dalam periode kedua, yang disebut "perjanjian yang baru," hubungan itu diperluas kepada umat manusia seluruhnya. Maka isi daripada kata "perjanjian" lebih jelas dalam PL, tetapi lebih mendalam dalam PB. Dalam PB Tuhan berhubungan dengan umat manusia bukan lagi melalui suatu naskah perjanjian, melainkan melalui Putra-Nya sendiri ialah Tuhan kita Yesus Kristus.

64. Apakah inti pokok Perjanjian Lama?
Inti pokok PL adalah perjanjian Allah dengan bangsa Israel, yakni bahwa Allah adalah Allah Israel, dan Israel adalah umat Allah. Berarti bahwa Israel terus-menerus dilindungi dan dibimbing oleh Allah, dan bahwa Israel selalu dan dimana-mana harus mengabdi secara penuh kepada Allah.

65. Dimanakah naskah asli Perjanjian Lama disimpan?
Naskah asli PL sudah tidak ada. Kalau kita menyadari bahwa naskah yang paling tua ditulis mungkin 1200 th. sebelum Masehi, maka jelaslah bahwa kertas atau bahan yang dipakai untuk tulisan itu sudah hancur lebur. Yang ada salinan-salinannya saja. Dan memang ada banyak sekali salinan. Dan salinan yang paling tua disimpan
dalam museum-museum. Salinan yang lebih kemudian menjadi Kitab Suci sebagaimana dipakai baik oleh orang Yahudi maupun oleh orang Kristen.

66. Manakah buku Kitab Suci Perjanjian Lama yang paling kuno?
Katanya, yang paling kuno adalah Kisah Daud khususnya sebagaimana terdapat dalam 2 Sam 9 s/d 20. Tetapi ini berupa teks atau naskah tertulis; ada teks yang jauh lebih tua, tetapi yang diteruskan secara lisan. Barangkali harus dikatakan bahwa sudah pada zaman Musa ada tulisan-tulisan sedikit mengenai Taurat; bahkan tidak mustahil bahwa juga dari zaman Abraham ada tulisan-tulisan yang masuk dalam Kitab Suci.

67. Bagaimana dijelaskan pembagian jumlah buku dalam Kitab Suci, ada yang menyebut 45 ada yang menyebut 46?
Ini adalah soal menghitung. Dalam Kitab Suci bahasa Ibrani dan dalam Septuaginta, buku Esra dan Nehemia menjadi satu. Dengan demikian seluruhnya menjadi 45. Dalam Vulgata dipisahkan, sehingga menjadi 46. Tetapi dalam Vulgata sebetulnya juga hanya ada 45, karena di situ Kitab Yeremia dan Kitab Ratapan menjadi satu. Tetapi kalau Esra dan Nehemia atau Yeremia dan Ratapan dipisahkan, menjadi 46. Maka sebetulnya perbedaan antara 45 dan 46 bukan hal prinsip. Soalnya adalah dua kitab yang dihitung bersama-sama, entah Esra-Nehemia bersama sebagaimana dibuat dalam teks Ibrani dan Septuaginta, atau Yeremia-Ratapan seperti yang dibuat oleh Vulgata. Cuma kalau PL dihitung 45 buku dan PB 27 lalu bersama-sama adalah 72. Dan itu lebih mudah dihafalkan.

68. Kitab Suci Perjanjian Lama sebenarnya milik orang Yahudi, mengapa Gereja juga mengakui dan memakainya?
Karena Gereja mengakui diri sebagai "Israel sejati." Gereja memandang diri sebagai umat Allah yang baru. Oleh karena Yesus dan para Rasul berasal dari bangsa Yahudi, maka Gereja melihat sejarah keselamatan dalam PB sebagai lanjutan dari sejarah keselamatan dalam PL. Menuurut Gereja, PL dan PB menjadi satu, sejauh menanggapi Sabda Allah yang sama. Seharusnya Israel menerima pewartaan dari para Rasul. Oleh karena itu Paulus berkata dalam Kis 13,46: "Memang kepada kamulah Firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk memperoleh hidup yang kekal. Karena itu
kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain." Dan dengan demikian Gereja terpisah dari Israel.

69. Apakah nama tempat untuk gulungan Taurat?
Gulungan Kitab Suci dalam sinagoga ditempatkan dalam "peti buku-buku" (tibah sefarim), yang ditutup dengan kain dan disimpan dalam sebuah ruang (kecil) yang khusus.

70. Dimanakah Qumran itu?
Qumran terletak pada pantai Laut Mati sebelah timur dari Yerusalem.

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar