41. Apakah isi "Injil Barnabas"?
Isi "Injil Barnabas" adalah pertama-tama suatu "harmoni" dari keempat Injil, maksudnya dibuat satu ceritera dari keempat Injil. Dan pada Injil buatan itu, ditambahkan beberapa ayat-ayat lain yang lebih sesuai dengan ajaran Islam. Misalnya dalam fasal 22 Yesus berbicara kepada Barnabas dan berkata: "Meskipun Aku tiada bersalah di dunia, Aku disebut Allah dan Anak Allah; maka supaya Aku tidak akan diejek oleh setan-setan pada hari kiamat, Allah berkehendak agar Aku diejek oleh manusia dengan matinya Yudas yang dikira Akulah yang telah mati di kayu salib. Dan ejekan itu akan terus berlangsung sampai datangnya Muhammad Rasul Allah, yang apabila ia datang akan mengungkapkan penipuan kepada mereka yang percaya akan syariat Allah." Dalam fasal 28 dikatakan: "Dan berubahlah wajah Yudas menjadi wajah Yesus, sehingga Yudas ditangkap dan disalibkan, padahal disangka Yesus yang dibunuh. Ketika Yudas meninggal dan dikubur, para murid Yesus datang dan mencari mayat Yudas, karena disangkanya tubuh Yesus." Atau juga fasal 83 mengenai wanita Samaria. Ketika wanita itu kembali ke kota ia berkata kepada teman-teman sekota: "O manusia-manusia, datanglah dan lihatlah seorang nabi baru, rasul ulah kepada bani Israel." Atau no.218: "Para pengikut yang tidak takwa kepada Allah pergi lewat malam dan mencuri tubuh Yudas dan menyembunyikannya, seraya menyebarluaskan suatu berita bahwa Yesus telah bangkit lagi, dari situ kekacauan besar telah timbul. Pejabat tinggi agama lalu memerintahkan di bawah ancaman hukuman laknat, bahwa tak seorang pun akan berbicara tentang Yesus dari Nazaret. Dengan demikian di sana telah timbul suatu huru-hara besar, dan banyak orang yang dirajam dan banyak yang telah dipukul dan banyak yang dibuang dari negeri itu, karena mereka tidak dapat menahan untuk diam pada peristiwa semacam itu. Berita tentang Yesus telah sampai ke Nazaret, bahwa seorang warga mereka, setelah mati pada kayu salib telah bangkit lagi. Dalam pada itu penulis ini mohon kepada BundaYesus agar dia mau berhenti menangis, karena anaknya telah dibangkitkan kembali. Mendengar itu Perawan Miriam sambil menangis berkata: Marilah kita pergi ke Yerusalem untuk mendapatkan anakku. Aku akan mati puas, bila aku telah melihat-Nya." 219: "Perawan itu kembali ke Yerusalem dengan yang menulis ini dan Yakobus serta Yohanes. Pada hari itu ketetapan pejabat tinggi agama telah dikeluarkan. Maka para malaikat pelindung-pelindung Miriam naik ke langit yang ketiga dimana Yesus ada pada rombongan para malaikat, lalu telah menceriterakan panjang lebar semua kepada-Nya. Oleh sebab itu Yesus mohon kepada Allah, supaya Dia berkenan memberikan kekuatan kepada-Nya untuk melihat Bunda-Nya dan para pengikut-Nya."
42. Siapakah pengarang "Injil Barnabas"?
Tidak diketahui dengan pasti siapa pengarang "Injil Barnabas." Tetapi dari teks buku itu sendiri maupun dari aneka informasi lain ditarik kesimpulan oleh sementara ahli bahwa pengarang itu barangkali adalah seorang Yahudi berkebangsaan Spanyol yang dipaksa memeluk agama katolik dan harus mengikuti pendidikan katolik. Kemudian ia berkenalan dengan agama Islam dan memeluk agama itu. Sebagaimana banyak orang lain, ia meninggalkan Spanyol dan pergi ke Italia dan di situ ia mengarang buku Injil Barnabas, baik dalam bahasa Itali maupun dalam bahasa Spanyol. Nama orang itu mungkin Fra Marino alias Mustafa de Randa. Menurut Injil Barnabas sendiri, pengarang yang sesungguhnya adalah rasul Barnabas. Maka awal bukunya dikarang sebagai berikut: "Injil benar mengenai Yesus yang disebut Kristus, nabi baru yang diutus oleh Allah ke dunia, menurut karangan Barnabas rasul-Nya."
43. Bagaimana sejarah terjadinya "Injil Barnabas"?
Itupun tidak diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinan besar bahwa karena orang itu dikejar dan ditindas oleh petugas-petugas katolik, maka untuk menyebarluaskan pandangannya yang baru mengenai agama Islam ia mempergunakan bentuk Injil sebagaimana sudah sering tersebar di daerah itu, yakni kombinasi dari keempat Injil. Dalam kerangka Injil semacam itu ia menyelipkan sejumlah gagasan yang sebenarnya berasal dari agama Islam.
44. Bagaimana sikap Gereja terhadap "Injil Barnabas"?
Gereja tidak pernah secara serius memikirkan soal "Injil Barnabas." Ada banyak buku seperti itu yang tersebar pada zaman itu dan menghilang dengan sendirinya. Cuma ketika pada tahun 1907 teks dari Injil Barnabas itu diterbitkan oleh seorang ahli Inggris dengan maksud mempelajari situasi keagamaan Eropa pada abad ke-16-17, maka teks itu kemudian oleh sementara ahli Islam sangat ditonjolkan dan disebarkan ke mana-mana, seolah-olah Injil Kristiani memuat ajaran Islam. Maka "Injil Barnabas" lebih populer di kalangan Islam daripada di kalangan kristen. Di kalangan kristen tidak terpandang, karena memang terang merupakan suatu tipuan. Tetapi oleh karena propaganda Islam, maka sekarang juga orang kristen menyelidiki lebih lanjut "Injil Barnabas,' itu.
45. Mengapa "Injil Barnabas" boleh beredar?
Mengapa tidak boleh beredar? Boleh-boleh saja mengedarkan apa-apa, tetapi jangan sampai itu dianggap sebagai yang paling penting. Ini adalah sesuatu yang "curiosum," artinya sesuatu yang aneh, sesuatu yang lucu, yang pernah ada dalam sejarah dan pantas mendapat perhatian. Seperti juga ada gambar yang aneh. Ini hal-hal lain daripada yang lain, dimana untuk agama kristiani sama sekali tidak ada artinya, tetapi sesuatu yang menarik karena aneh.
46. Apakah dampak "Injil Barnabas" bagi umat Katolik?
Mudah-mudahan tidak mempunyai dampak sama sekali. Oleh instansi resmi hal ini dianggap sepi. Tidak berarti sama sekali. Karena itu memang suatu teks yang naskahnya baru berasal dari kira-kira abad ke-16. Mungkin dari periode Paus Sixtus V (th. 1585-1590). Paling tidak ditulis sesudah th. 1300. Kita tidak tahu persis, tetapi yang jelas antara th. 1300 dan th. 1600. Maka ini sama sekali tidak ada hubungan dengan zaman para Rasul atau dengan rasul Barnabas. Semua ini adalah suatu "dongeng" yang dibuat oleh seseorang pada abad 1617. Oleh sebab itu Gereja Katolik tidak terlalu memperhatikan "Injil Barnabas." Tetapi untuk memperluas pengetahuan, maka perlu membongkar kenyataannya bahwa ini sama sekali bukan Injil melainkan tipuan belaka.
47. Mengapa "Injil Barnabas" disebut pura-pura Injil?
Sebenarnya sudah dikatakan di atas bahwa apa yang disebut "Injil Barnabas" tidak lain daripada kombinasi dari ceritera-ceritera yang terdapat dalam keempat Injil. Kombinasi atau "harmoni" semacam itu sudah ada banyak pada zaman itu (dan juga di kemudian hari). Malahan para ahli menemukan naskah-naskah Itali yang kiranya dipergunakan oleh pengarang "Injil Barnabas" (karena teks injili dari "Injil Barnabas" persis sama dengan naskah-naskah Itali itu). Cuma ditambahkan sejumlah ayat yang berasal dari ajaran Islam. Maka dari itu buku "Injil Barnabas" sama sekali bukan Injil, melainkan adalah harmoni dari Injil yang sudah ada, ditambah dengan kutipan-kutipan dari Al-Quran dan hadith. Oleh karena diketahui bahwa buku ini berasal dari periode sesudah th.1300, dan oleh karena isinya cocok dengan situasi orang Yahudi dan orang Islam pada zaman itu, maka jelaslah bahwa Injil ini sama sekali tidak berasal dari kalangan para pengikut Yesus.
48. Mengapa "Injil Barnabas" bisa diterbitkan di Indonesia?
Karena sementara ahli Islam Indonesia menerjemahkannya dari teks Inggris dan juga dari terjemahan Arab ke dalam bahasa Indonesia. Dikira bahwa ini akan bermanfaat untuk umat Islam, khususnya dalam hubungan mereka dengan umat kristiani.
49. Buku mana yang memberi informasi objektif dari keterangan di atas?
Semua keterangan yang diberikan disini diambil dari buku B.F. Drewes dan J. Slomp. Seluk-beluk buku yang disebut Injil Barnabas, terbitan BPK Gunung Mulia Jakarta dan Yayasan Kanisius Yogyakarta, 1983.
50. Apakah Targum?
Targum boleh disebut terjemahan Kitab Suci yang paling pertama, yakni terjemahan Kitab Suci bahasa Ibrani ke dalam bahasa Aram. Terjemahan ini merupakan terjemahan yang bebas sekali, artinya tidak diterjemahkan secara harfiah, tetapi diungkapkan menurut keyakinan dan pandangan pengarang itu sendiri terhadap apa yang merupakan inti pokok dari Kitab Suci dalam bahasa Ibrani. Maka dalam terjemahan Targum itu ada banyak unsur tafsir. Dan sebetulnya Targum itu dibuat untuk yang boleh disebut "katekese." Jadi sarana untuk pengajaran Kitab Suci. Kita mempunyai dua edisi Targum. Satu edisi yang berasal dari Palestina dan satu edisi yang berasal dari Babylon. Siapa yang membuatnya tidak diketahui, kapan dibuat juga tidak diketahui, dan mengapa dibuat hanya bisa diduga-duga saja, kiranya untuk pengajaran. Soal pokok ialah bahwa lama kelamaan orang tidak lagi berbicara bahasa Ibrani (yang adalah bahasa "kuno") tetapi mulai memakai bahasa Aram (yang boleh dipandang sebagai "Ibrani modern"). Untuk membantu orang yang tidak lagi tahu bahasa Ibrani dengan baik, maka dibuat Targum (yang sebetulnya berarti "tafsir").Dan kiranya bukan hanya satu atau dua orang saja yang membuat itu, tetapi macam-macam orang dan teks-teks mereka kemudian dikumpulkan.
Isi "Injil Barnabas" adalah pertama-tama suatu "harmoni" dari keempat Injil, maksudnya dibuat satu ceritera dari keempat Injil. Dan pada Injil buatan itu, ditambahkan beberapa ayat-ayat lain yang lebih sesuai dengan ajaran Islam. Misalnya dalam fasal 22 Yesus berbicara kepada Barnabas dan berkata: "Meskipun Aku tiada bersalah di dunia, Aku disebut Allah dan Anak Allah; maka supaya Aku tidak akan diejek oleh setan-setan pada hari kiamat, Allah berkehendak agar Aku diejek oleh manusia dengan matinya Yudas yang dikira Akulah yang telah mati di kayu salib. Dan ejekan itu akan terus berlangsung sampai datangnya Muhammad Rasul Allah, yang apabila ia datang akan mengungkapkan penipuan kepada mereka yang percaya akan syariat Allah." Dalam fasal 28 dikatakan: "Dan berubahlah wajah Yudas menjadi wajah Yesus, sehingga Yudas ditangkap dan disalibkan, padahal disangka Yesus yang dibunuh. Ketika Yudas meninggal dan dikubur, para murid Yesus datang dan mencari mayat Yudas, karena disangkanya tubuh Yesus." Atau juga fasal 83 mengenai wanita Samaria. Ketika wanita itu kembali ke kota ia berkata kepada teman-teman sekota: "O manusia-manusia, datanglah dan lihatlah seorang nabi baru, rasul ulah kepada bani Israel." Atau no.218: "Para pengikut yang tidak takwa kepada Allah pergi lewat malam dan mencuri tubuh Yudas dan menyembunyikannya, seraya menyebarluaskan suatu berita bahwa Yesus telah bangkit lagi, dari situ kekacauan besar telah timbul. Pejabat tinggi agama lalu memerintahkan di bawah ancaman hukuman laknat, bahwa tak seorang pun akan berbicara tentang Yesus dari Nazaret. Dengan demikian di sana telah timbul suatu huru-hara besar, dan banyak orang yang dirajam dan banyak yang telah dipukul dan banyak yang dibuang dari negeri itu, karena mereka tidak dapat menahan untuk diam pada peristiwa semacam itu. Berita tentang Yesus telah sampai ke Nazaret, bahwa seorang warga mereka, setelah mati pada kayu salib telah bangkit lagi. Dalam pada itu penulis ini mohon kepada BundaYesus agar dia mau berhenti menangis, karena anaknya telah dibangkitkan kembali. Mendengar itu Perawan Miriam sambil menangis berkata: Marilah kita pergi ke Yerusalem untuk mendapatkan anakku. Aku akan mati puas, bila aku telah melihat-Nya." 219: "Perawan itu kembali ke Yerusalem dengan yang menulis ini dan Yakobus serta Yohanes. Pada hari itu ketetapan pejabat tinggi agama telah dikeluarkan. Maka para malaikat pelindung-pelindung Miriam naik ke langit yang ketiga dimana Yesus ada pada rombongan para malaikat, lalu telah menceriterakan panjang lebar semua kepada-Nya. Oleh sebab itu Yesus mohon kepada Allah, supaya Dia berkenan memberikan kekuatan kepada-Nya untuk melihat Bunda-Nya dan para pengikut-Nya."
42. Siapakah pengarang "Injil Barnabas"?
Tidak diketahui dengan pasti siapa pengarang "Injil Barnabas." Tetapi dari teks buku itu sendiri maupun dari aneka informasi lain ditarik kesimpulan oleh sementara ahli bahwa pengarang itu barangkali adalah seorang Yahudi berkebangsaan Spanyol yang dipaksa memeluk agama katolik dan harus mengikuti pendidikan katolik. Kemudian ia berkenalan dengan agama Islam dan memeluk agama itu. Sebagaimana banyak orang lain, ia meninggalkan Spanyol dan pergi ke Italia dan di situ ia mengarang buku Injil Barnabas, baik dalam bahasa Itali maupun dalam bahasa Spanyol. Nama orang itu mungkin Fra Marino alias Mustafa de Randa. Menurut Injil Barnabas sendiri, pengarang yang sesungguhnya adalah rasul Barnabas. Maka awal bukunya dikarang sebagai berikut: "Injil benar mengenai Yesus yang disebut Kristus, nabi baru yang diutus oleh Allah ke dunia, menurut karangan Barnabas rasul-Nya."
43. Bagaimana sejarah terjadinya "Injil Barnabas"?
Itupun tidak diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinan besar bahwa karena orang itu dikejar dan ditindas oleh petugas-petugas katolik, maka untuk menyebarluaskan pandangannya yang baru mengenai agama Islam ia mempergunakan bentuk Injil sebagaimana sudah sering tersebar di daerah itu, yakni kombinasi dari keempat Injil. Dalam kerangka Injil semacam itu ia menyelipkan sejumlah gagasan yang sebenarnya berasal dari agama Islam.
44. Bagaimana sikap Gereja terhadap "Injil Barnabas"?
Gereja tidak pernah secara serius memikirkan soal "Injil Barnabas." Ada banyak buku seperti itu yang tersebar pada zaman itu dan menghilang dengan sendirinya. Cuma ketika pada tahun 1907 teks dari Injil Barnabas itu diterbitkan oleh seorang ahli Inggris dengan maksud mempelajari situasi keagamaan Eropa pada abad ke-16-17, maka teks itu kemudian oleh sementara ahli Islam sangat ditonjolkan dan disebarkan ke mana-mana, seolah-olah Injil Kristiani memuat ajaran Islam. Maka "Injil Barnabas" lebih populer di kalangan Islam daripada di kalangan kristen. Di kalangan kristen tidak terpandang, karena memang terang merupakan suatu tipuan. Tetapi oleh karena propaganda Islam, maka sekarang juga orang kristen menyelidiki lebih lanjut "Injil Barnabas,' itu.
45. Mengapa "Injil Barnabas" boleh beredar?
Mengapa tidak boleh beredar? Boleh-boleh saja mengedarkan apa-apa, tetapi jangan sampai itu dianggap sebagai yang paling penting. Ini adalah sesuatu yang "curiosum," artinya sesuatu yang aneh, sesuatu yang lucu, yang pernah ada dalam sejarah dan pantas mendapat perhatian. Seperti juga ada gambar yang aneh. Ini hal-hal lain daripada yang lain, dimana untuk agama kristiani sama sekali tidak ada artinya, tetapi sesuatu yang menarik karena aneh.
46. Apakah dampak "Injil Barnabas" bagi umat Katolik?
Mudah-mudahan tidak mempunyai dampak sama sekali. Oleh instansi resmi hal ini dianggap sepi. Tidak berarti sama sekali. Karena itu memang suatu teks yang naskahnya baru berasal dari kira-kira abad ke-16. Mungkin dari periode Paus Sixtus V (th. 1585-1590). Paling tidak ditulis sesudah th. 1300. Kita tidak tahu persis, tetapi yang jelas antara th. 1300 dan th. 1600. Maka ini sama sekali tidak ada hubungan dengan zaman para Rasul atau dengan rasul Barnabas. Semua ini adalah suatu "dongeng" yang dibuat oleh seseorang pada abad 1617. Oleh sebab itu Gereja Katolik tidak terlalu memperhatikan "Injil Barnabas." Tetapi untuk memperluas pengetahuan, maka perlu membongkar kenyataannya bahwa ini sama sekali bukan Injil melainkan tipuan belaka.
47. Mengapa "Injil Barnabas" disebut pura-pura Injil?
Sebenarnya sudah dikatakan di atas bahwa apa yang disebut "Injil Barnabas" tidak lain daripada kombinasi dari ceritera-ceritera yang terdapat dalam keempat Injil. Kombinasi atau "harmoni" semacam itu sudah ada banyak pada zaman itu (dan juga di kemudian hari). Malahan para ahli menemukan naskah-naskah Itali yang kiranya dipergunakan oleh pengarang "Injil Barnabas" (karena teks injili dari "Injil Barnabas" persis sama dengan naskah-naskah Itali itu). Cuma ditambahkan sejumlah ayat yang berasal dari ajaran Islam. Maka dari itu buku "Injil Barnabas" sama sekali bukan Injil, melainkan adalah harmoni dari Injil yang sudah ada, ditambah dengan kutipan-kutipan dari Al-Quran dan hadith. Oleh karena diketahui bahwa buku ini berasal dari periode sesudah th.1300, dan oleh karena isinya cocok dengan situasi orang Yahudi dan orang Islam pada zaman itu, maka jelaslah bahwa Injil ini sama sekali tidak berasal dari kalangan para pengikut Yesus.
48. Mengapa "Injil Barnabas" bisa diterbitkan di Indonesia?
Karena sementara ahli Islam Indonesia menerjemahkannya dari teks Inggris dan juga dari terjemahan Arab ke dalam bahasa Indonesia. Dikira bahwa ini akan bermanfaat untuk umat Islam, khususnya dalam hubungan mereka dengan umat kristiani.
49. Buku mana yang memberi informasi objektif dari keterangan di atas?
Semua keterangan yang diberikan disini diambil dari buku B.F. Drewes dan J. Slomp. Seluk-beluk buku yang disebut Injil Barnabas, terbitan BPK Gunung Mulia Jakarta dan Yayasan Kanisius Yogyakarta, 1983.
50. Apakah Targum?
Targum boleh disebut terjemahan Kitab Suci yang paling pertama, yakni terjemahan Kitab Suci bahasa Ibrani ke dalam bahasa Aram. Terjemahan ini merupakan terjemahan yang bebas sekali, artinya tidak diterjemahkan secara harfiah, tetapi diungkapkan menurut keyakinan dan pandangan pengarang itu sendiri terhadap apa yang merupakan inti pokok dari Kitab Suci dalam bahasa Ibrani. Maka dalam terjemahan Targum itu ada banyak unsur tafsir. Dan sebetulnya Targum itu dibuat untuk yang boleh disebut "katekese." Jadi sarana untuk pengajaran Kitab Suci. Kita mempunyai dua edisi Targum. Satu edisi yang berasal dari Palestina dan satu edisi yang berasal dari Babylon. Siapa yang membuatnya tidak diketahui, kapan dibuat juga tidak diketahui, dan mengapa dibuat hanya bisa diduga-duga saja, kiranya untuk pengajaran. Soal pokok ialah bahwa lama kelamaan orang tidak lagi berbicara bahasa Ibrani (yang adalah bahasa "kuno") tetapi mulai memakai bahasa Aram (yang boleh dipandang sebagai "Ibrani modern"). Untuk membantu orang yang tidak lagi tahu bahasa Ibrani dengan baik, maka dibuat Targum (yang sebetulnya berarti "tafsir").Dan kiranya bukan hanya satu atau dua orang saja yang membuat itu, tetapi macam-macam orang dan teks-teks mereka kemudian dikumpulkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar