Santo Hieronimus berkata, "Tak Kenal Kitab Suci, Tak Kenal Kristus"

Selasa, 19 April 2016

101 TANYA JAWAB KITAB SUCI: TERJEMAHAN (2)

1. Alkitab mana yang paling baik dibaca?
Memilih  terjemahan  Kitab Suci   yang   paling  tepat  untuk  dibaca  tergantung  pada tujuannya. Pembacaan untuk umat dalam perayaan Ekaristi hari Minggu   atau  ibadat  lain  misalnya,  mengandaikan  adanya suasana yang  agung.  Untuk  keperluan  ini  sudah  tersedia terjemahan   yang   disebut   terjemahan  "liturgis."  Untuk pembacaan  pribadi  dalam  rangka  penyegaran  rohani   atau renungan   Alkitab  dalam  bahasa  sehari-hari  bisa  sangat membantu; sedangkan untuk tujuan studi atau pembahasan dalam kelompok sebaiknya mempergunakan terjemahan baku.
 Seperti  diketahui teks-teks Kitab Suci dalam bahasa Ibrani, Arami, atau Yunani mengandung cukup banyak bagian yang sukar dimengerti. Kadang-kadang maksud penulisnya tidakjelas. Para penerjemah seringkali terpaksa menebak arti yang dimaksudkan oleh  penulis.  Mereka dihadapkan pada dua pilihan. Pertama, menerjemahkan   secara   harafiah   agar    kesukaran    dan ketidakjelasan  teks  asli  dapat  tetap terpelihara. Kedua, menerjemahkannya secara bebas dengan  mencoba  menyelesaikan ketidakjelasan teks asli.
 Satu terjemahan harfiah perlu dilengkapi dengan catatan kaki atau tafsir yang memungkinkan untuk mengatasi ketidakjelasan yang  ada. Terjemahan bebas mengungkapkan pilihan yang telah dibuat   oleh   penerjemah,   menurut   tafsirannya.   Dalam terjemahan  bebas  sebenarnya  terkandung tafsir. Yang lebih mudah dimengerti, namun kurang biasa bila  dijadikan  sarana studi yang serius.
2. Terjemahan mana yang anda anjurkan?
Alkitab  dalam   bahasa Indonesia  masih  terbatas. Satu-satunya terjemahan yang ada berasal dari tahun 1975, hasil  kerja  sama  antara  Lembaga Biblika  Indonesia  (Katolik)  dan Lembaga Alkitab Indonesia (Protestan). Dasar terjemahan  ini  ialah  teks  asli  dalam bahasa   Ibrani   (untuk   Perjanjian   Lama  -  Kitab-kitab Protokanonika),  bahasa  Yunani   (untuk   Perjanjian   Lama Kitab-kitab  Deuterokanonika)  dan bahasa Yunani (kitab-kitab Perjanjian Baru). Terjemahan ini  diusahakan  untuk  sedapat mungkin  mendekati  teks  asli, disebut juga terjemahan baru (disingkat TB) untuk  membedakan  Alkitab  dalam  terjemahan lama,  yang  dianggap sudah tidak memadai lagi. Pembaca yang dituju adalah mereka  yang  berpendidikan  sekolah  lanjutan atas.
Tersedia  juga Alkitab dengan Catatan Lengkap yang merupakan saduran dari Bible  de  Jerusalem.  Sangat  dianjurkan  bagi mereka  yang ingin mendapat penjelasan penting dari beberapa bagian Kitab Suci.
4. Apakah orang Katolik tidak dilarang membaca Alkitab Protestan?
Keyakinan orang  Katolik  dulu  dan  kini  perlu  dibedakan. Dahulu  Kitab  Suci memang merupakan bahan perdebatan sengit antara para pendukung  Reformasi  dan  para  teolog  Konsili Trente.  Menurut  keyakinan  orang  Katolik, penerjemahan ke dalam  berbagai  bahasa  setempat  yang  dibuat  oleh  pihak Protestan  cenderung menguntungkan mereka. Akibatnya Konsili Trente menekankan bahwa didalam pembacaan umum,  kotbah  dan penjelasan,   penggunaan  edisi  dalam  bahasa  Latin,  yang disebut Vulgata,  tetap  diteruskan.  Dampak  langsung  dari kebijakan  ini  ialah  bahwa  terjemahan  Kitab Suci Katolik senantiasa didasarkan  atas  versi  Vulgata  ini,  sementara terjemahan Protestan dibuat berdasarkan versi bahasa Ibrani, Aram atau Yunani.
Lebih lanjut Gereja katolik menghendaki adanya catatan  kaki yang   mencakup  baik  ajaran  iman  maupun  susila,  maupun tafsiran para Bapa Gereja.  Maka  orang  Katolik  dianjurkan untuk tidak membaca Alkitab Protestan agar mereka terhindari dari  pengaruh-pengaruh  yang   bertentangan   dengan   iman Katolik. Sebaliknya pihak Protestan juga melarang penggunaan terjemahan  oleh  Katolik. Mereka  menyangsikan   ketepatan penerjemahan  Katolik  dan  mencurigai  adanya ajaran Gereja yang tersembunyi di dalamnya.
Kini semua telah berubah. Sejak tahun 1967 pihak Katolik dan Protestan bersama-sama mengusahakan suatu terjemahan Alkitab lengkap. Dan sejak tahun  1975  umat  Katolik  di  Indonesia memiliki   terjemahan   Alkitab   Lengkap  berkat  kerjasama tersebut.

Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar